Warehouse Racking System: Definisi, Jenis, Komponen
HERRO.CO.ID - Warehouse racking system adalah salah satu sistem yang harus ditentukan dengan seksama, agar flow pekerjaan gudang lebih efisien. Dalam dunia pergudangan modern, sistem racking memiliki peran vital untuk menjaga alur operasional tetap rapi, efisien, dan aman. Racking tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga memengaruhi kecepatan distribusi, efisiensi ruang, hingga keselamatan kerja di dalam warehouse. Oleh karena itu, penyusunan sistem racking tidak bisa dilakukan sembarangan ada beberapa komponen utama yang harus diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan operasional bisnis. Artikel ini akan membahas tentang definisi, jenis, dan komponen penting dalam racking system.
Apa itu Racking System?
Racking system adalah metode yang digunakan untuk memanajemen gudang yang membantu untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi distribusi barang. Seperti yang dijelaskan oleh Showell dalam buku cold and chilled storage technology menjelaskan tentang sistem racking merupakan salah satu elemen penting dalam sistem pergudangan, namun keberadaannya baru bisa didefinisikan secara utuh ketika seluruh parameter operasional gudang ikut dipertimbangkan. Fungsinya sepenuhnya bergantung pada kebutuhan pengguna terhadap unit operasional gudang tersebut.
Biasanya, racking sistem memiliki struktur secara vertikan atau horizontal, sehingga memungkinkan penyimpanan barang menjadi lebih terorganisir. Racking system dibuat dengan tujuan untuk mengoptimalisasi penggunaan ruang gudang, memaksimalkan kapasitas simpan barang, dan memberikan kemudahan untuk melakukan monitoring dan pengelolaan arus barang.
Jenis-jenis Racking System
- Selective racking system
Selective pallet racking adalah satu system rak penyimpanan dengan sistem penyimpanan yang efisien dan ekonomis, mudah dipasang, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan penempatan barang. Selective racking memiliki desain yang praktis dan efisien, serta ideal untuk digunakan untuk melakukan penyimpanan barang dengan jenis yang banyak dan padat
Biasanya cocok untuk cover unit apa?
Selective pallet racking paling sering digunakan untuk:
- Gudang distribusi umum (general warehouse)
- Pusat distribusi retail (supermarket, hypermarket)
- Industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods) → produk dengan rotasi cepat
- Gudang logistik pihak ketiga (3PL/warehouse provider)
- Gudang penyimpanan produk beragam (grosir, e-commerce fulfillment center)
Intinya, selective racking cocok untuk cover unit gudang dengan banyak SKU (variasi barang) dan perputaran tinggi. Selective racking membantu memaksimalkan ruang penyimpanan sekaligus memudahkan akses ke setiap barang. Sebagai pelengkap, kami juga menawarkan pallet stacker dan forklift yang cocok untuk mendukung kegiatan handling di gudang, agar alur distribusi semakin cepat dan efisien.
- Double Deep Racking System
Rak palet double deep merupakan kombinasi dari dua rak selektif standar yang dipasang saling membelakangi, sehingga membentuk sistem penyimpanan ganda. Umumnya, konfigurasi ini ditempatkan menempel pada dinding atau disambungkan dengan bagian double deep lain di belakangnya. Sistem ini bekerja dengan alur Last-In, First-Out (LIFO), di mana palet terakhir yang disimpan akan menjadi palet pertama yang diambil.
Double deep racking system biasanya ideal untuk gudang yang memiliki kapasitas tinggi dengan perputaran sedang, misalnya di sektor FMCG, Cold Storage, hingga manufaktur. Dalam praktiknya dan karena racking system ini menggunakan metode LIFO, umumnya rak ini ditangani dengan stacker double deep yang mampu mengakses palet dan area rak bagian dalam.
- Dynamic Storage Racking System
Dynamic storage racking system adalah sistem rak yang memungkinkan pergerakan barang dan memungkinkan rotasi stok dan pemantauan produk agar lebih efisien dan berdasarkan dengan tanggal kadaluarsa. Sistem rak ini juga disebut dengan live storage dan digunakan untuk menyimpan barang secara terorganisir.
Biasanya, dynamic storage racking cocok untuk
- FMCG (Fast Moving Consumer Goods) – makanan ringan, minuman kemasan, toiletries.
- Makanan & Minuman – khususnya produk dengan expired date → butuh FIFO (First-In, First-Out).
- Farmasi & Kesehatan – obat-obatan, vitamin, produk medis dengan shelf life.
- Cold Storage / Frozen Food – daging, seafood, dairy products.
- Industri Minuman (Beverage) – botol, kaleng, gallon → biasanya pakai pallet flow.
- E-commerce & Retail Distribution – order picking cepat dengan variasi produk besar.
- Chemical & Cosmetic – produk dengan batch/lot yang harus dikontrol.
- Drive-in Racking System
Drive-In Racking System dirancang untuk penyimpanan dengan kepadatan tinggi, di mana forklift masuk ke jalur rak untuk menempatkan maupun mengambil palet. Sistem ini menggunakan prinsip Last-In, First-Out (LIFO) dan sangat efisien untuk produk dengan variasi sedikit namun volume besar. Karena karakteristiknya yang membutuhkan manuver presisi di area rak yang padat, sistem ini umumnya dioperasikan menggunakan forklift atau stacker yang kompatibel dengan drive-in racking. Solusi handling seperti ini dapat ditemukan melalui penyedia resmi seperti Herro Dynamics Indonesia, yang menawarkan unit sesuai kebutuhan pergudangan modern.
- Multi-tier Racking System
Multi-tier racking system adalah sistem rak yang fokus untuk memaksimalkan ruang gudang secara vertikal. Sistem racking ini memaksimalkan penggunaan tingkat tambahan yang dapat diakses menggunakan tangga atau lift. Sistem rak ini akan membuat penggunaan penataan gudang lebih maksimal.
Komponen Penting dalam Racking System
Racking sistem pergudangan yang efisien memerlukan integrasi dan berbagai elemen yang terorganisir agar produktivitas meningkat. Racking system bukan sekadar deretan rak, melainkan sebuah struktur yang dirancang untuk mendukung kelancaran distribusi dan manajemen persediaan. Tidak heran jika semakin banyak perusahaan mulai menyadari betapa pentingnya sistem ini untuk menghemat waktu, tenaga, sekaligus menekan biaya operasional. Dalam artikel ini akan menjelaskan tentang tata letak, kapasitas, dan fleksibilitas. Berikut adalah 3 komponen penting dalam penyusunan sistem racking warehouse:
- Desain & Tata Letak (Layout Planning)
Desain racking menentukan bagaimana barang disimpan, diakses, dan didistribusikan. Tata letak yang baik akan memaksimalkan kapasitas ruang tanpa mengganggu pergerakan forklift atau material handling equipment.
Beberapa hal penting dalam perencanaan desain:
- Clear Aisle Width (CWA): Lebar jalur yang cukup agar forklift atau reach truck dapat bermanuver dengan aman.
- Jenis Racking: Pilih sesuai kebutuhan, selective racking untuk fleksibilitas tinggi, drive-in racking untuk penyimpanan masif, atau push-back racking untuk rotasi stok yang lebih cepat.
- Zoning & Flow: Atur area berdasarkan frekuensi pergerakan barang (fast moving vs slow moving).
Tanpa desain dan layout yang tepat, potensi bottleneck dan risiko kecelakaan akan meningkat.
- Kapasitas & Beban (Load Capacity)
Setiap sistem racking harus dirancang sesuai dengan jenis barang yang disimpan, baik dari segi berat maupun volume. Perhitungan kapasitas sangat penting untuk mencegah kerusakan pada struktur racking sekaligus menjaga keselamatan pekerja.
Beberapa aspek yang harus diperhatikan:
- Beban Per Pallet & Per Level: Pastikan kapasitas racking sesuai dengan spesifikasi beban maksimum.
- Distribusi Beban: Penyusunan barang harus merata untuk menghindari tekanan berlebih di satu titik.
- Sertifikasi Material: Gunakan komponen racking yang sudah teruji standar keselamatan (misalnya SNI, ISO, atau standar internasional lain).
Kesalahan dalam memperhitungkan kapasitas dapat berakibat fatal, mulai dari kerusakan material hingga runtuhnya racking.
- Keamanan & Aksesibilitas (Safety & Accessibility)
Faktor keamanan sering kali menjadi prioritas utama dalam perencanaan racking warehouse. Sistem racking harus dilengkapi dengan perlindungan tambahan serta mudah diakses untuk mendukung operasional harian.
Elemen keamanan dan aksesibilitas meliputi:
- Rack Protector & Guard: Melindungi tiang racking dari benturan forklift.
- Signage & Labeling: Memberikan tanda kapasitas, zona, dan kategori barang agar pekerja mudah mengidentifikasi.
- Akses Jalur Evakuasi: Pastikan tata letak racking tetap mematuhi standar keselamatan kerja dan jalur evakuasi darurat.
Dengan sistem keamanan yang baik, risiko kecelakaan kerja dapat diminimalisir sekaligus meningkatkan produktivitas pekerja.
Kesimpulan
Penyusunan sistem racking warehouse bukan sekadar menata rak penyimpanan, melainkan sebuah strategi untuk memaksimalkan efisiensi ruang, keamanan, dan produktivitas operasional gudang. Tiga komponen utama desain & tata letak, kapasitas & beban, serta keamanan & aksesibilitas harus menjadi pertimbangan utama sebelum implementasi. Dengan racking yang dirancang secara tepat, perusahaan tidak hanya dapat mengoptimalkan ruang penyimpanan, tetapi juga menciptakan alur distribusi yang lebih cepat, aman, dan berkelanjutan. Hubungi tim kami untuk mendapatkan rekomendasi terbarik warehouse equipment yang sesuai dengan kebutuhan Anda melalui 0822-9888-9558.
HANGCHA, Lit Your Forklift ~